Install LinuxMint 11 Katya

Laptop jadul yang saya pakai sudah berkali-kali ganti operating system. Processornya Celeron, kapasitas harddisknya hanya 40GB saja. Walaupun sebegitu jadulnya, namun masih bisa digunakan dengan baik dan lancar, terutama untuk mendukung kegiatan belajar di SMKN 2 Surakarta Jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan).
Kali ini, menyusul rilis LinuxMint 11 Katya, laptop jadul saya juga saya ganti lagi operating system-nya. Yang saya lakukan adalah fresh install, bukan upgrade, sekaligus membenahi partisinya dimana dulu ada partisi tersendiri untuk meletakkan data-data saya, sekarang saya jadikan satu saja. Maklumlah, 40GB di jaman sekarang bukan kapasitas yang besar melainkan sangat kecil. Untuk persiapan install ini, semua data di laptop saya pindahkan dahulu ke komputer rumah yang kapasitas harddisknya jauh lebih besar. Karena kapasitas harddisk laptop saya hanya 40GB, pemindahan data tidak makan waktu lama.

Setelah pemindahan data selesai dan selanjutnya saya membaca dengan seksama mengenai LinuxMint 11 Katya di website resminya, file ISO saya unduh sesuai dengan kebutuhan mesin yang saya gunakan. File ISO tersebut saya buat menjadi USB Startup Disk melalui LinuxMint 10 Julia yang saya gunakan sebelumnya. Setelah selesai dan reboot menggunakan USB Startup Disk.
Tinggal klik ikon "install" yang ada di desktop, instalasi pun berlangsung sebagaimana skrinsut di bawah ini:

Pemilihan bahasa. Sengaja saya gunakan bahasa Inggris saja, karena  bila memilih Bahasa Indonesia, proses instalasi akan lebih lama dikarenakan proses mengunduh paket-paket bahasa yang cukup banyak. Bila menggunakan bahasa Inggris, paket yang diunduh lebih sedikit.

Proses instalasi ini dilakukan dalam keadaan terhubung ke internet. Jangan lupa, bagi yang menggunakan laptop/netbook, sangat disarankan terhubung ke sumberdaya listrik tidak menggunakan baterai saja.

Pada step ini akan diberikan 3 pilihan instalasi, yang pertama adalah install berdampingan dengan operating system yang sudah ada sebelumnya. Terlihat bahwa di laptop saya sudah ada LinuxMint 10 Julia.

Pilihan kedua adalah menggunakan keseluruhan harddisk. Ini yang saya gunakan.

Pilihan ketiga adalah mengatur pemartisian secara manual. Dengan menjalankan pilihan ini, bisa diatur partisi mana yang digunakan, juga ukuran partisi bisa diubah dan ditambah.

Setelah proses pemartisian selesai, akan dikumpulkan informasi awal, yang pertama adalah lokasi.

Yang kedua adalah keyboard yang digunakan.

Yang ketiga adalah mengisikan nama pengguna dan kata sandi yang akan digunakan.

Selanjutnya proses instalasi yang sebenarnya dimulai, tinggal menunggu sampai selesai dan reboot menggunakan harddisk.  

Inilah informasi sistem yang saya gunakan setelah proses instalasi selesai seluruhnya. 
Pada banyak hal, Linux Mint 11 Katya ini sama dengan induknya yaitu Ubuntu 11.04, demikian juga aplikasi-aplikasi bawaannya. Namun bila Ubuntu menggunakan Unity sebagai desktop environment-nya, LinuxMint tetap menggunakan GNOME 2.32.1 (soal ini asaya masih bertanya-tanya, mengapa tidak menggunakan GNOME 3 seperti Fedora 15 Lovelock ya?). Salah satu kelebihan Linux Mint adalah sudah ditambahkan software-software yang bisa digunakan untuk menyetel music dan film dalam berbagai format dimana di Ubuntu hal ini agak dibatasi karena terbentur aturan di beberapa negara yang berbeda.
Sayang sekali, setelah mencoba beberapa waktu, Linux Mint 11 Katya ini terasa agak berat untuk mesin sekelas Celeron 1.5GHz ber-memory 2GB. Ditambah lagi beberapa hal masih belum sempurna misalnya bootsplash yang hilang berganti dengan layar hitam saja, compiz yang tersendat-sendat, juga theme mint-x yang tidak jalan pada waktu awal selesainya install. Saya juga tiga kali mengalami hang yang belum saya ketahui sebabnya. Bisa jadi karena mesin yang saya gunakan terlalu jadul, namun bisa jadi juga karena ada kutu yang masih ngganjel. Bilamana kendala ini masih ada sampai beberapa kali update nanti, mungkin saya akan kembali menggunakan versi sebelumnya. Pilihan saya bukan kembali ke Linux Mint 10 Julia melainkan ke versi sebelumnya lagi yaitu Linux Mint 9 Isadora LTS yang dukungannya sampai Tahun 2013. 

Catatan:
Bila ingin langsung melakukan upgrade tanpa mengubah aplikasi-aplikasi yang sudah terinstall di versi sebelumnya, bisa menggunakan mantra di terminal:
sudo aptitude safe-upgrade && sudo aptitude dist-upgrade
untuk menaik-tingkatkan ke versi yg lebih baru. Tentu saja harus terhubung ke internet, seyogyanya menggunakan akses yang cukup cepat, kalau tidak bisa sehari semalam menunggu selesainya upgrade. :-D

6 Comment:

Estiko mengatakan...

Aku baru selesai install dan update sekalian. Permasalahan yang muncul adalah image splash tidak muncul alias blank hitam, volume alert harus dikeraskan agar notifikasi bisa terdengar. Untuk yang lain, masih lancar di Axioo Pico PJM.

omagus mengatakan...

lanjutkan...!

Anonim mengatakan...

halo diki! wah sebelumnya nyasar ke blognya bapakmu lho aku :D kebetulan lagi nyari info ttg SMKN2 Solo, adikku bingung mau milih TKJ atau RPL.. tapi entah knp feeling-ku TKJ aja, akhirnya nyasar ke blog bapakmu dan blogmu :D hebat, udah jago kayanya baca tulisan2nya..

eh dek, boleh ngobrol via email nggak buat nanya2 lebih lanjut gitu.. aku udah add facebook-mu, tolong di-approve ya.. coba gantian main ke blogku terus kirim pesan biar email-nya kecatet :D

suwun

gajah_pesing mengatakan...

postingan'e mbok di update :)

Unknown mengatakan...

haloooo tukeran link dong gand,,,,,,,,,,,,,,


http://dikikezper.blogspot.com

toko bunga mengatakan...

Mantap, ilmu yang bermanfaat

Posting Komentar

nek arep komentar ndang ditulis cepet!